Pengantar
Sosiologi
Semester
1
Oleh
Dr. Rawuh Edy Yuwono
Sosiologi
:
·
Tingkah laku
·
Masyarakat
·
Interaksi/hubungan
·
Manusia
Sosiologi : ilmu yang berbicara tentang
kawan/masyarakat.
Sosiologi ==) socius : kawan dan logos : kata,
berbicara ilmu.
Menurut
Macionis (1996:2), sosiologi
adalah ilmu/kajian yang mempelajari aktivitas social masyarakat/manusia.
Aktivitas = tindakan = aksi/action =tingkah
laku/perilaku.
Kebiasaan : muncul karena ada aturan.
Norma/aturan datangnya dari luar (eksternal),
sedangkan kesadaran datangnya dari diri manusia itu sendiri (internal).
Sanksi social dapat berupa : cemooh, ejekan, dan
kucilan.
Aturan formal ==) sanksi hokum misalnya : denda,
penjara.
·
Pattern of Action (pola tindakan)
Tingkah laku manusia sebagai hasil
proses belajar. Misalnya : kita makan dengan menggunakan tangan kanan.
·
Pattern of Behavior (pola kelakuan)
Tingkah laku yang membabi buta
tanpa ditentukan akal dan jiwa. Misalnya : Orang yang gila, orang yang sedang
mabuk.
Pengenalan
Manusia (Utuh)
1. Sebagai
individu
2. Sebagai
anggota keluarga (kelompok)
3. Sebagai
anggota masyarakat
Sebagai Individu
Individuum
: yang tak terbagi
Pada konteks social merupakan sebutan yang dipakai
untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas sebagai manusia
perseorangan.
Individu sebagai actor yang memiliki kebebasan, ada
aturan main dan bertanggungjawab.
Gregariousness
merupakan naluri manusia untuk senantiasa hidup bersama.
Awal
Permulaan
Sosiologi sebuah disiplin ilmu muncul pada abad XIX.
Mula-mula di Perancis, kemudian di Jerman dan Amerika.
Perancis ==) terjadi revolusi perancis pada abad
XIX, pada saat itu terjadi perebutan penjara bastille, Raja Louis yang
dictator.
Nama sosiologi diperkenalkan oleh Auguste Comte (1798-1857), dia juga ahli
filsafat namun lebih focus ke gerakan-gerakan social.
Ada suatu kasus, terjadi perseteruan antara A dengan
B, lalu B melapor kepada C, B memberitahu tentang kejadian itu pada C, lalu
tanpa berfikir C membunuh A. Namun sebetulnya masalah A dan B bisa diselesaikan
dengan cara yang tidak anarkis seperti yang dilakukan oleh C. Bisa diambil
kesimpulan dari kasus tersebut, itu terjadi karena :
1. Solidaritas
2. Jatidiri
3. Individu
4. Lingkungan
Auguste
Comte (1798-1857) adalah
seorang ahli filsafat penting yang menemukan aliran filsafat yang disebut Positivisme.
Observasi ==) realistis, riil/nyata, rasional, bisa
dirumuskan, hukum alam, terukur/kuantifikasi.
Positivisme dengan menggunakan observasi.
Tujuan utama sociology : menemukan hokum-hukum
keteraturan social yang terus terjaga sebagai tatanan social.
Ilmu
social : a. kuantitatif
campuran
b. kualitatif
Tahap perkembangan masyarakat :
1. Perkembangan
masyarakat ditentukan oleh cara berfikir yang dominan ditengah masyarakatnya
(masyarakat dinamis dilihat dari dari cara berfikir).
2. Watak
struktur social bergantung pada gaya epistimologinya atau pandangan hidup
(world view), cara mengenal, dan menjelaskan gejala yang ada disekitarnya.
a. Tahap
Teologis
Suatu tahap, bahwa masyarakat yang
mengandaikan bahwa semua gejala dihasilkan oleh tindakan langsung dari sesuatu
yang bersifat supernatural (bersifat gaib). Misalnya, Tuhan, bencana alam,
gelombang air laut.
b. Tahap
Metafisik
Yaitu ketika akal budi mengandaikan
bahwa penyebab itu semua bukan oleh hal supernatural melainkan oleh kekuatan
abstrak yang dipersonifikasikan (diperlakukan seperti sosok yang betul
nyata/seseorang). Misalnya nyi roro kidul.
c. Tahap
Positif/Rasional
Yaitu ketika akal budi memusatkan
perhatiannya pada hokum hubungan sebab akibat yang lebih rasional.
Subject matter/yang diteliti sosiologi :
1. Statics
dimension
Struktur yang stabil yang sama dari
satu waktu dari periode tertentu, tidak berubah. Misalnya struktur social,
status social yang stabil.
2. Dynamic
dimension
Yang memiliki kekuatan perubahan,
lebih mudah berubah. Misalnya konflik, peran social (social role).
Metodologi
a. Menghendaki
penerapan metodologi natural science ke dalam ilmu social.
b. Implikasi
metodologis : penelitian survey (kuantitatif).
c. Analisis
mikrososiologis hanya akan menghasilkan keterangan probabilistic (probabilistic
explanation).
Akar paradigm penelitian kemasyarakatan :
Kuantitatif : Auguste Comte, Emile Durkheim ==)
positivistic-naturalistik.
Kualitatif : Max Weber, Wilhem Dilthey ==)
humanistic-kulturalistik.
Interaksi
social : bagian dari proses social
Proses social :
·
Suatu gejala social yang muncul karena
penyesuaian individu terhadap kelompok.
·
Gejala akan terus berlangsung selama
kelompok memiliki nilai bagi individu.
·
Bentuk proses social antara lain adalah
interaksi social.
Interaksi social :
·
Hubungan antar manusia.
·
Merupakan proses saling mempengaruhi.
Misalnya : ada dua individu
Ego alter ego
|
Super ego
/ saling mempengaruhi, masyarakat membingkai kesepakatan bersama misalnya
:kalau setuju maka mengangguk, jika menolak, menggeleng, namun ini contohnya
bersifat tidak universal
Keterangan :
Ego : kita sendiri sebagai
individu
Alter ego : partner kita dalam
interaksi, misalnya teman, ayah, ibu
·
Bersifat dinamis.
Syarat interaksi social
:
1.
Kontak social : -langsung : tatp muka
-tidak langsung : melalui telp, sms, media
2. Komunikasi : orang member tafsiran pada
perilaku orang lain, bisa dengan verbal
(ucapan dari mulut), dan non verbal (bahasa isyarat, simbol).
Tingkah laku :
a. Persepsi
individu (ego) tentang bagaimana ia memandang orang lain.
b. Persepsi
tentang bagaimana penilaian orang lain (alter ego) terhadap individu
==)
memiliki persepsi yang sama antara individu yang satu dengan yang lain.
c. Perasaan-perasaan
yang muncul tentang penilaian-penilaian tersebut yang kemudian melahirkan
tindakan.
Pengaruh kekuatan
social
Kontak
social 1.
Kerja sama
2. Pertentangan
·
Reaksi jawaban
·
Timbale-balik
Komunikasi
Modifikasi
tingkah laku
Bentuk interaksi social
(Gillin dan Gillin) :
1.
Proses asosiatif
a. Akomodasi
b. Asimilasi
c. Akulturasi
2.
Proses disasosiatif
a. Persaingan
b. Pertentangan
c. Konflik
a.
Akomodasi
·
Suatu bentuk proses social yang bersifat
asosiatif dengan usaha tertentu.
·
Mengurangi pertentangan.
·
Mengusahakan kerjasama.
·
Melakukan peleburan.
b.
Asimilasi
·
Suatu bentuk proses social dengan
mengembangkan sikap yang sama untuk mencapai kesatuan ==) menyatu.
·
Dua budaya yang berbeda.
·
Berinteraksi intensif dengan waktu lama.
·
Masing-masing berubah dan saling
menyesuaikan diri. Misalnya bahasa Indonesia terdiri dari : bahasa papua, Madura,
melayu, jawa, sunda, dsb.
c.
Akulturasi
·
Suatu bentuk proses social dengan
penyerapan unsure budaya asing/luar.
·
Tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
sendiri.
d.
Persaingan
Suatu
bentuk proses social yang bersifat disasosiatif, manakala individu/kelompok
saling bersaing mengejar kepentingan masing-masing.
e.
Pertentangan
Suatu
bentuk proses social yang bersifat disasosiatif dengan sifat lebih tersembunyi.
f.
Konflik
·
Suatu bentuk proses social yang bersifat
disasosiatif, ketika individu/kelompok saling bersaing dan cenderung
menggunakan kekerasan. Misalnya : Konflik Maluku, konflik timur tengah.