Senin, 08 Oktober 2012

Pengantar Sosiologi Pertemuan 1-4


Pengantar Sosiologi
Semester 1
Oleh Dr. Rawuh Edy Yuwono
Sosiologi :
·         Tingkah laku
·         Masyarakat
·         Interaksi/hubungan
·         Manusia
Sosiologi : ilmu yang berbicara tentang kawan/masyarakat.
Sosiologi ==) socius : kawan dan logos : kata, berbicara ilmu.
Menurut Macionis (1996:2), sosiologi adalah ilmu/kajian yang mempelajari aktivitas social masyarakat/manusia.
Aktivitas = tindakan = aksi/action =tingkah laku/perilaku.
Kebiasaan : muncul karena ada aturan.
Norma/aturan datangnya dari luar (eksternal), sedangkan kesadaran datangnya dari diri manusia itu sendiri (internal).
Sanksi social dapat berupa : cemooh, ejekan, dan kucilan.
Aturan formal ==) sanksi hokum misalnya : denda, penjara.
·         Pattern of Action (pola tindakan)
Tingkah laku manusia sebagai hasil proses belajar. Misalnya : kita makan dengan menggunakan tangan kanan.
·         Pattern of Behavior (pola kelakuan)
Tingkah laku yang membabi buta tanpa ditentukan akal dan jiwa. Misalnya : Orang yang gila, orang yang sedang mabuk.
Pengenalan Manusia (Utuh)
1.      Sebagai individu
2.      Sebagai anggota keluarga (kelompok)
3.      Sebagai anggota masyarakat
Sebagai Individu
Individuum : yang tak terbagi
Pada konteks social merupakan sebutan yang dipakai untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas sebagai manusia perseorangan.
Individu sebagai actor yang memiliki kebebasan, ada aturan main dan bertanggungjawab.
Gregariousness merupakan naluri manusia untuk senantiasa hidup bersama.
Awal Permulaan
Sosiologi sebuah disiplin ilmu muncul pada abad XIX. Mula-mula di Perancis, kemudian di Jerman dan Amerika.
Perancis ==) terjadi revolusi perancis pada abad XIX, pada saat itu terjadi perebutan penjara bastille, Raja Louis yang dictator.
Nama sosiologi diperkenalkan oleh Auguste Comte (1798-1857), dia juga ahli filsafat namun lebih focus ke gerakan-gerakan social.
Ada suatu kasus, terjadi perseteruan antara A dengan B, lalu B melapor kepada C, B memberitahu tentang kejadian itu pada C, lalu tanpa berfikir C membunuh A. Namun sebetulnya masalah A dan B bisa diselesaikan dengan cara yang tidak anarkis seperti yang dilakukan oleh C. Bisa diambil kesimpulan dari kasus tersebut, itu terjadi karena :
1.      Solidaritas
2.      Jatidiri
3.      Individu
4.      Lingkungan
Auguste Comte (1798-1857) adalah seorang ahli filsafat penting yang menemukan aliran filsafat yang disebut Positivisme.
Observasi ==) realistis, riil/nyata, rasional, bisa dirumuskan, hukum alam, terukur/kuantifikasi.
Positivisme dengan menggunakan observasi.
Tujuan utama sociology : menemukan hokum-hukum keteraturan social yang terus terjaga sebagai tatanan social.
Ilmu social : a. kuantitatif
                                                           campuran
                     b. kualitatif

Tahap perkembangan masyarakat :
1.      Perkembangan masyarakat ditentukan oleh cara berfikir yang dominan ditengah masyarakatnya (masyarakat dinamis dilihat dari dari cara berfikir).
2.      Watak struktur social bergantung pada gaya epistimologinya atau pandangan hidup (world view), cara mengenal, dan menjelaskan gejala yang ada disekitarnya.

a.       Tahap Teologis
Suatu tahap, bahwa masyarakat yang mengandaikan bahwa semua gejala dihasilkan oleh tindakan langsung dari sesuatu yang bersifat supernatural (bersifat gaib). Misalnya, Tuhan, bencana alam, gelombang air laut.
b.      Tahap Metafisik
Yaitu ketika akal budi mengandaikan bahwa penyebab itu semua bukan oleh hal supernatural melainkan oleh kekuatan abstrak yang dipersonifikasikan (diperlakukan seperti sosok yang betul nyata/seseorang). Misalnya nyi roro kidul.
c.       Tahap Positif/Rasional
Yaitu ketika akal budi memusatkan perhatiannya pada hokum hubungan sebab akibat yang lebih rasional.
Subject matter/yang diteliti sosiologi :
1.      Statics dimension
Struktur yang stabil yang sama dari satu waktu dari periode tertentu, tidak berubah. Misalnya struktur social, status social yang stabil.
2.      Dynamic dimension
Yang memiliki kekuatan perubahan, lebih mudah berubah. Misalnya konflik, peran social (social role).
Metodologi
a.       Menghendaki penerapan metodologi natural science ke dalam ilmu social.
b.      Implikasi metodologis : penelitian survey (kuantitatif).
c.       Analisis mikrososiologis hanya akan menghasilkan keterangan probabilistic (probabilistic explanation).
Akar paradigm penelitian kemasyarakatan :
Kuantitatif : Auguste Comte, Emile Durkheim ==) positivistic-naturalistik.
Kualitatif : Max Weber, Wilhem Dilthey ==) humanistic-kulturalistik.

Interaksi social : bagian dari proses social
Proses social :
·         Suatu gejala social yang muncul karena penyesuaian individu terhadap kelompok.
·         Gejala akan terus berlangsung selama kelompok memiliki nilai bagi individu.
·         Bentuk proses social antara lain adalah interaksi social.
Interaksi social :
·         Hubungan antar manusia.
·         Merupakan proses saling mempengaruhi.
Misalnya : ada dua individu

               
            Ego                                    alter ego
           
                       Super ego / saling mempengaruhi, masyarakat membingkai kesepakatan bersama misalnya :kalau setuju maka mengangguk, jika menolak, menggeleng, namun ini contohnya bersifat tidak universal
Keterangan :
Ego : kita sendiri sebagai individu
Alter ego : partner kita dalam interaksi, misalnya teman, ayah, ibu                           


·         Bersifat dinamis.
Syarat interaksi social :
1.      Kontak social : -langsung : tatp muka
                         -tidak langsung : melalui telp, sms, media
2.   Komunikasi : orang member tafsiran pada perilaku orang lain, bisa dengan verbal   (ucapan dari mulut), dan non verbal (bahasa isyarat, simbol). 
Tingkah laku :
a.       Persepsi individu (ego) tentang bagaimana ia memandang orang lain.
b.      Persepsi tentang bagaimana penilaian orang lain (alter ego) terhadap individu
==) memiliki persepsi yang sama antara individu yang satu dengan yang lain.
c.       Perasaan-perasaan yang muncul tentang penilaian-penilaian tersebut yang kemudian melahirkan tindakan.
Pengaruh kekuatan social
Kontak social                                                                              1. Kerja sama
                                                                                                    2. Pertentangan
·         Reaksi jawaban
·         Timbale-balik
 


Komunikasi

                                                     Modifikasi tingkah laku
Bentuk interaksi social (Gillin dan Gillin) :
1.      Proses asosiatif
a.       Akomodasi
b.      Asimilasi
c.       Akulturasi
2.      Proses disasosiatif
a.       Persaingan
b.      Pertentangan
c.       Konflik

a.       Akomodasi
·         Suatu bentuk proses social yang bersifat asosiatif dengan usaha tertentu.
·         Mengurangi pertentangan.
·         Mengusahakan kerjasama.
·         Melakukan peleburan.

b.      Asimilasi
·         Suatu bentuk proses social dengan mengembangkan sikap yang sama untuk mencapai kesatuan ==) menyatu.
·         Dua budaya yang berbeda.
·         Berinteraksi intensif dengan waktu lama.
·         Masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri. Misalnya bahasa Indonesia terdiri dari : bahasa papua, Madura, melayu, jawa, sunda, dsb.
c.       Akulturasi
·         Suatu bentuk proses social dengan penyerapan unsure budaya asing/luar.
·         Tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian sendiri.
d.      Persaingan
Suatu bentuk proses social yang bersifat disasosiatif, manakala individu/kelompok saling bersaing mengejar kepentingan masing-masing.
e.       Pertentangan
Suatu bentuk proses social yang bersifat disasosiatif dengan sifat lebih tersembunyi.
f.       Konflik
·         Suatu bentuk proses social yang bersifat disasosiatif, ketika individu/kelompok saling bersaing dan cenderung menggunakan kekerasan. Misalnya : Konflik Maluku, konflik timur tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar