Sabtu, 22 September 2012

MK Sistem Ekonomi Indonesia Semester 1 Oleh Bapak Waluyo Handoko


PENGERTIAN SISTEM EKONOMI
SEMESTER GASAL  2012
Sistem
Dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictionary : … a regularly interacting or  interdependent group of items forming a unified whole” atau suatu kesatuan item (sub-sistem) yang berinteraksi atau tergantung satu sama lain dalam membentuk satu kesatuan yang utuh.
Karakteristik Sistem
  • Terdiri dari beberapa elemen/sub-sistem/bagian yang membentuk suatu kesatuan.
  • Adanya interaksi antar elemen/sub-sistem/bagian.
  • Adanya tujuan untuk pencapaian sasaran.
Definisi Sistem Ekonomi
1.      Theodore Morgan: memberikan pengertian Sistem Ekonomi adalah bagian dari konstelasi (kumpulan) ekonomi, sosial, politik dan ide-ide.
2.      Winardi: merupakan suatu organisasi yang terdiri dari sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, sosial, politik, ide) yang saling mempengaruhi satu sama lainya yang ditujukan kearah pemecahan masalah produksi, distribusi dan konsumsi yang merupakan problem dasar setiap perekonomian.
3.      Toto Gunadi: sistem sosial atau kemasyarakatan dalam rangka usaha keseluruhan untuk mencapai kemakmuran.
4.      Muhammad Hatta: bangun organisasi dari kehidupan ekonomi yang sifatnya relatif lestari.
Elemen Sistem Ekonomi (Hatta)
  • Kebutuhan hidup manusia.
  • Pemberian alam dan keadaannya pada suatu tempat/SDA.
  • Tenaga kerja.
  • Persediaan barang
  • Pengetahuan teknik/penguasaan teknologi
  • Organisasi yuridis dan sosial
Elemen SE (Van der Valk)
  • Kebutuhan Manusia
  • Jumlah, sifat serta susunan penduduk
  • Konstelasi alamiah negara
  • Jumlah barang modal
  • Pengetahuan teknik
  • Organisasi yuridis dan sosial masyarakat
Macam Sistem Ekonomi
  • Kapitalis
  • Sosialis
  • Kapitalis-Sosialis
Pandangan Kapitalis
  • Liberalisme dan individualisme: mengutamakan kebebasan individu.
  • Rasionalisme: peranan rasio lebih penting daripada perasaan.
  • Materialisme: hakekat kebenaran adalah sesuatu yang dapat dibuktikan secara empiris.
  • Humanisme: kehidupan yang paling penting adalah di dunia, kehidupan selanjutnya diluar jangkauan manusia.
Ciri SE Kapitalisme
  • Penjaminan atas hak milik perseorangan
  • Memetingkan diri sendiri (self interest)
  • Pemberian kebebasan penuh
  • Persaingan bebas (free competition)
  • Harga sebagai penentu (price system)
  • Peran negara dalam bidang minimal
Sistem Ekonomi Sosialis
  • Pemikiran muncul abad 16 sebagai sosialisme utopis
  • Sosialisme utopis: sebuah konsep kritik adanya polarisasi si kaya dan si miskin dalam struktur sosial-ekonomi masyarakat di Inggris abad 16
Landasan Pemikirian Sosialis
  • Kolektivisme: ajaran yang mengajarkan bahwa setiap orang adalah warga masyarakat jadi kepentingan masyarakat harus didahulukan
  • Organisme: selain kepentingan masyarakat juga harus mementingkan kepentingan negara.
Ciri SE Sosialis
  • Negara sangat berkuasa dalam pemilikan bersama (kolektivitas). Semua faktor produksi diarahkan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama.
  • Produksi dilakukan sesuai kebutuhan negeri
  • Perencanaan ekonomi yang sentralis
  • Hak miliki perseorangan tidak diakui
SE Kapitalis-Sosialis (Campuran)
  • Kemunculan SE campuran dianggap terlalu ekstrim karena mengharuskan pengambilan kekayaan individu untuk negara
  • John Maynard Keynes: Kapitalisme mendatangkan manfaat tapi ada ekses negatif sehingga negara harus berfungsi mengatasi ekses tersebut.
  • Ekses: pengangguran dan ketidakmerataan distribusi pendapatan
  • Gagasan Keynes: melahirkan negara kesejahteraan (Welfare State)
  • Welfarre State: suatu negara yang ingin menciptakan demokrasi ekonomi seluas-luasnya dan negara berkewajiban menanggulangi penyebab kemiskinan struktural yang menghalangi kelompok tertentu masuk kedalam pasar.
State Action in Welfare State System
  • Pengaturan pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa (operasional negara)
  • Penarikan pajak dengan mengunakan sistem pengenaan pajak progresif.
  • Subsidi.
PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI DI INDONESIA
SEMESTER GASAL  2012
Mengapa Berganti?
Sistem Ekonomi sebuah negara selalu berubah karena menyesuaikan dengan:
  1. Kondisi perekonomian dalam negeri,
  2. Kondisi perekonomian dunia,
  3. Perkembangan ilmu/teori ekonomi,
  4. Penerapan sistem ekonomi negara lain.
Dinamika Sistem Ekonomi Indonesia
  1. Jaman Kolonial Belanda
  2. Pasca Kemerdekaan
  3. Periode Tahun 1956 – 1966
  4. Jaman Orde Baru
  5. Pasca Reformasi
Jaman Kolonial Belanda
ž  Pada awalnya Belanda tidak menjajah secara fisik namun hanya secara ekonomi saja.
ž  VOS: memonopoli pasar rempah-rempah
ž  Tahun 1799 VOC bubar dan menjalankan sistem tanam paksa
ž  Sistem ini mendapat kritik: sehingga Kolonial Belanda mengubah sistem ekonomi menjadi Kapital-Liberal
ž  Tahun 1870: Pemerintah Belanda mengundang sektor swasta untuk menyewa lahan perkebunan.
ž  Hasil yang diperoleh pemerintah: mendapat pajak perseroan dan perseorangan.
Pasca Kemerdekaan
      Muhammad Hatta: Sistem Ekonomi Kerakyatan: semua aktivitas ekonomi harus disatukan dalam organisasi koperasi sebagai badan usaha yang sesuai dengan asas kekeluargaan.
      Asas kekeluargaan ini dituangkan dalam demokrasi ekonomi yaitu: produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, sedangkan pengelolaan dipimpin dan diawasi oleh semua anggota masyarakat.
Pelaksanaan SE Kerakyatan
ž  Konsep Hatta tersebut tidak langsung berhasil dijalankan oleh pemerintah karena adanya kondisi yang sulit pada saat itu dan adanya perpecahan pimpinan nasional. Sehingga Bung Hatta mundur tahun 1956.
ž  Seokarno menjalan Sistem Ekonomi Etatisme (Sosialis).
Periode Tahun 1956 – 1966
ž  Pengendalian sistem prosuksi dan distribusi dipegang oleh negara.
ž  Adanya diperinflasi s/d 650 persen
ž  Adanya kekacauan politik tahun 1965.
ž  Sistem ini dianggap tidak berhasil.
Jaman Orde Baru
ž  Adanya Jargon Trilogi Pembangunan: Pertumbuhan ekonomi, stabilitas ekonomi, dan pemerataan hasil pembangunan.
ž  Tidak sepenuhnya sesuai dengan UUD 1945
ž  Orba mengklaim bahwa tidak menerapkan SE Kapitalis, namun dalam prakteknya berbeda yaitu menerapkan liberalisasi ekonomi.
Landasan Konstitusional (UUD 1945, Pasal 33)
      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
      Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
      Bumi, air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Implikasi Pasal 33
ž  Bentuk usaha yang sesuai adalah Koperasi
ž  Negara sebagai pelindung dan pembangun perekonomian yang dikuasai dan mampu dikendalikan oleh rakyat.
Sistem Ekonomi Indonesia Pasca Reformasi
ž  Pemerintah mengklaim SE yang dipakai adalah Sistem Ekonomi Kerakyatan
ž  Realita: Sistem Ekonomi Campuran yang cenderung Kapitalis, sehingga adanya dualisme ekonomi.
ž  Dualisme Ekonomi, mnrt JH Boeke: adanya keadaan yang amat berbeda dalam suatu masyarakat yang berkembang secara berdampingan.
Penyebab
ž  Perbedaan taraf pengembangan teknologi.
ž  Perbedaan konsep nilai, ideologi dan sosial budaya yang mempengaruhi sistem ekonomi.
Solusi Pemecahan:
Kebijakan yang diambil adalah kebijakan afirmatif (berpihak kepada inferior.

PENDAPATAN NASIONAL, DAN STRUKTUR EKONOMI
SEMESTER GASAL  2012
Pendapatan Nasional
¡  Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
Sejarah
¡  Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlhan biaya hidup (konsumsi) selama setahun.
¡  Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP).
Produk Domestik Bruto (GDP)
¡  Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Produk Nasional Bruto (GNP)
¡  Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Produk Nasional Neto (NNP)
¡  Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
Pendapatan Nasional Neto (NNI)
¡  Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Pendekatan Penghitungan PN
a.       Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan
b.      Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
Manfaat
1.      Untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
  1. Untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode.
  2. Untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian atau negara jasa.
4.      Untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional
Faktor yang memengaruhi
1.      Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
¡  Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya.
¡  Investasi
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Struktur Ekonomi Indonesia
¡  Dapat ditinjau dari 4 sudut:
  1. Tinjaun makro sektoral
  2. Tinjauan keruangan
  3. Tinjauan penyelenggaraan kenegeraan
  4. Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan
Tinjauan makro-sektoral
¡  Struktur ekonomi dilihat sektor apa yang    menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkutan.
¡  Hingga tahun 1990, Indonesia masih termasuk negara agraris. Sumbangan pertanian (46%)
¡  Setelah tahun 1990 – sekarang. Sumbangan industri 21,1%, pertanian 17,6%.
¡  Tahun 2009, sumbangan sektor industri -+ 35%.
¡  Namun bila dilihat dari sektor yang menyumbang kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja.
¡  Sehingga jika dilihat dari tinjauan makro-sektoral, perekonomian Indonesia berstruktur dualisme yaitu antara negara industri dan agraris.
Tinjauan Keruangan
¡  Perekonomian dapat berstruktur kedesaan/tradisional atau berstruktur kekotaan/modern.
¡  Terjadi pergeseran dari bercorak pedesaan ke corak perkotaan.
¡  Indikator: Kemajuan dikota lebih cepat dibandingkan didesa dan jumlah penduduk yang tinggal didesa menurun sementara diperkotaan meningkat pesat.

PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI
SEMESTER GASAL  2012
Produksi
      Setiap tindakan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah “nilai” guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
      “Nilai”: kemampuan dari barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Nilai Barang dan Jasa
      Nilai penggunaan subjektif: kesanggupan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusia.
      Nilai penggunaan objektif: arti yang diberikan seseorang kepada suatu barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhannya.
Tindakan menambah nilai guna
      Mengubah bentuk barang menjadi barang baru (form utility).
      Memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain.
      Mengatur waktu penggunaan
      Menciptakan suatu jasa.
Faktor Produksi
      Land (tanah)
      Capital (modal)
      Labour (tenaga kerja)
      Entrepreneurial ability (kewirausahaan) (Ronald  Moore, 1999)
Fungsi Produksi
Q = f (L,C,R,S)
Q = tingkat produksi yang dihasilkan
L = tenaga kerja
C = jumlah modal
R = kekayaan alam
S = Kewirausahaan
      The Law of deminishing return (hukum hasil yang semakin berkurang)
      Bila salah satu input ditambah penggunaannya sementara faktor input yang lain tetap maka tambahan output yang semula naik, pada suatu tingkat tertentu tambahan output akan semakin berkurang.
Distribusi
      Sebuah proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen
      Lembaga2 distribusi:
  1. Grosir (wholesaler)
  2. Agen
  3. Retailer (pengecer)
Konsumsi
      Suatu tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya
Perilaku Konsumen
      Bagaimana seseorang konsumen memutuskan berapa jumlah barang dan jasa yang akan dibeli.
      Dugaan : sebagai dasar pembahasan perilaku konsumen:
  1. Pendapatan konsumen
  2. Jumlah barang dan jasa terbatas
  3. Setiap konsumen mempunyai preferensi kebutuhan dengan baik
  4. Konsumen dapat berperilaku rasional
  5. Selera konsumen tetap.
Pendekatan: Mengapa konsumen menggunakan hukum penawaran dan permintaan
      Pendekatan Marginal Utility (pendekatan kardinal)
      Pendekatan Indifference Curve (pendekatan ordinal)
Marginal Utility
      Kepuasan konsumen dapat diukur (dalam angka-angka)
      Satuan ukuran kepuasan dinyatakan dengan utility (nilai guna)
      Nilai guna: total utility dan marginal utility.
      Total utility: jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang.
      Marginal utility: pertambahan/pengurangan kepuasan akibat penambahan satu unit barang tertentu.
Indifference Curve
      Model yang tidak memerlukan anggapan bahwa kepuasan konsumen bisa diukur
      Sebuah kurve yang menunjukan kombinasi konsumsi dua jenis barang untuk memperoleh tingkat kepuasan yang sama.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar