PENGERTIAN
SISTEM EKONOMI
SEMESTER
GASAL 2012
Sistem
Dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictionary : … a
regularly interacting or interdependent
group of items forming a unified whole” atau suatu kesatuan item
(sub-sistem) yang berinteraksi atau tergantung satu sama lain dalam membentuk
satu kesatuan yang utuh.
Karakteristik
Sistem
- Terdiri dari beberapa elemen/sub-sistem/bagian yang membentuk suatu kesatuan.
- Adanya interaksi antar elemen/sub-sistem/bagian.
- Adanya tujuan untuk pencapaian sasaran.
Definisi
Sistem Ekonomi
1.
Theodore Morgan:
memberikan pengertian Sistem Ekonomi adalah bagian dari konstelasi (kumpulan)
ekonomi, sosial, politik dan ide-ide.
2.
Winardi:
merupakan suatu organisasi yang terdiri dari sejumlah lembaga atau pranata
(ekonomi, sosial, politik, ide) yang saling mempengaruhi satu sama lainya yang
ditujukan kearah pemecahan masalah produksi, distribusi dan konsumsi yang
merupakan problem dasar setiap perekonomian.
3.
Toto Gunadi:
sistem sosial atau kemasyarakatan dalam rangka usaha keseluruhan untuk mencapai
kemakmuran.
4.
Muhammad Hatta:
bangun organisasi dari kehidupan ekonomi yang sifatnya relatif lestari.
Elemen
Sistem Ekonomi (Hatta)
- Kebutuhan hidup manusia.
- Pemberian alam dan keadaannya pada suatu tempat/SDA.
- Tenaga kerja.
- Persediaan barang
- Pengetahuan teknik/penguasaan teknologi
- Organisasi yuridis dan sosial
Elemen
SE (Van der Valk)
- Kebutuhan Manusia
- Jumlah, sifat serta susunan penduduk
- Konstelasi alamiah negara
- Jumlah barang modal
- Pengetahuan teknik
- Organisasi yuridis dan sosial masyarakat
Macam
Sistem Ekonomi
- Kapitalis
- Sosialis
- Kapitalis-Sosialis
Pandangan
Kapitalis
- Liberalisme dan individualisme: mengutamakan kebebasan individu.
- Rasionalisme: peranan rasio lebih penting daripada perasaan.
- Materialisme: hakekat kebenaran adalah sesuatu yang dapat dibuktikan secara empiris.
- Humanisme: kehidupan yang paling penting adalah di dunia, kehidupan selanjutnya diluar jangkauan manusia.
Ciri
SE Kapitalisme
- Penjaminan atas hak milik perseorangan
- Memetingkan diri sendiri (self interest)
- Pemberian kebebasan penuh
- Persaingan bebas (free competition)
- Harga sebagai penentu (price system)
- Peran negara dalam bidang minimal
Sistem
Ekonomi Sosialis
- Pemikiran muncul abad 16 sebagai sosialisme utopis
- Sosialisme utopis: sebuah konsep kritik adanya polarisasi si kaya dan si miskin dalam struktur sosial-ekonomi masyarakat di Inggris abad 16
Landasan
Pemikirian Sosialis
- Kolektivisme: ajaran yang mengajarkan bahwa setiap orang adalah warga masyarakat jadi kepentingan masyarakat harus didahulukan
- Organisme: selain kepentingan masyarakat juga harus mementingkan kepentingan negara.
Ciri
SE Sosialis
- Negara sangat berkuasa dalam pemilikan bersama (kolektivitas). Semua faktor produksi diarahkan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama.
- Produksi dilakukan sesuai kebutuhan negeri
- Perencanaan ekonomi yang sentralis
- Hak miliki perseorangan tidak diakui
SE
Kapitalis-Sosialis (Campuran)
- Kemunculan SE campuran dianggap terlalu ekstrim karena mengharuskan pengambilan kekayaan individu untuk negara
- John Maynard Keynes: Kapitalisme mendatangkan manfaat tapi ada ekses negatif sehingga negara harus berfungsi mengatasi ekses tersebut.
- Ekses: pengangguran dan ketidakmerataan distribusi pendapatan
- Gagasan Keynes: melahirkan negara kesejahteraan (Welfare State)
- Welfarre State: suatu negara yang ingin menciptakan demokrasi ekonomi seluas-luasnya dan negara berkewajiban menanggulangi penyebab kemiskinan struktural yang menghalangi kelompok tertentu masuk kedalam pasar.
State
Action in Welfare State System
- Pengaturan pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa (operasional negara)
- Penarikan pajak dengan mengunakan sistem pengenaan pajak progresif.
- Subsidi.
PERKEMBANGAN
SISTEM EKONOMI DI INDONESIA
SEMESTER
GASAL 2012
Mengapa Berganti?
Sistem Ekonomi sebuah negara selalu berubah karena
menyesuaikan dengan:
- Kondisi perekonomian dalam negeri,
- Kondisi perekonomian dunia,
- Perkembangan ilmu/teori ekonomi,
- Penerapan sistem ekonomi negara lain.
Dinamika Sistem Ekonomi Indonesia
- Jaman Kolonial Belanda
- Pasca Kemerdekaan
- Periode Tahun 1956 – 1966
- Jaman Orde Baru
- Pasca Reformasi
Jaman Kolonial Belanda
Pada
awalnya Belanda tidak menjajah secara fisik namun hanya secara ekonomi saja.
VOS:
memonopoli pasar rempah-rempah
Tahun
1799 VOC bubar dan menjalankan sistem tanam paksa
Sistem
ini mendapat kritik: sehingga Kolonial Belanda mengubah sistem ekonomi menjadi
Kapital-Liberal
Tahun
1870: Pemerintah Belanda mengundang sektor swasta untuk menyewa lahan
perkebunan.
Hasil
yang diperoleh pemerintah: mendapat pajak perseroan dan perseorangan.
Pasca Kemerdekaan
•
Muhammad Hatta: Sistem Ekonomi
Kerakyatan: semua aktivitas ekonomi harus disatukan dalam organisasi koperasi
sebagai badan usaha yang sesuai dengan asas kekeluargaan.
•
Asas kekeluargaan ini dituangkan dalam
demokrasi ekonomi yaitu: produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, sedangkan
pengelolaan dipimpin dan diawasi oleh semua anggota masyarakat.
Pelaksanaan SE Kerakyatan
Konsep
Hatta tersebut tidak langsung berhasil dijalankan oleh pemerintah karena adanya
kondisi yang sulit pada saat itu dan adanya perpecahan pimpinan nasional.
Sehingga Bung Hatta mundur tahun 1956.
Seokarno
menjalan Sistem Ekonomi Etatisme (Sosialis).
Periode Tahun 1956 – 1966
Pengendalian
sistem prosuksi dan distribusi dipegang oleh negara.
Adanya
diperinflasi s/d 650 persen
Adanya
kekacauan politik tahun 1965.
Sistem
ini dianggap tidak berhasil.
Jaman Orde Baru
Adanya
Jargon Trilogi Pembangunan: Pertumbuhan ekonomi, stabilitas ekonomi, dan
pemerataan hasil pembangunan.
Tidak
sepenuhnya sesuai dengan UUD 1945
Orba
mengklaim bahwa tidak menerapkan SE Kapitalis, namun dalam prakteknya berbeda
yaitu menerapkan liberalisasi ekonomi.
Landasan Konstitusional (UUD 1945, Pasal
33)
•
Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
•
Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
•
Bumi, air dan kekayaan yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Implikasi Pasal 33
Bentuk
usaha yang sesuai adalah Koperasi
Negara
sebagai pelindung dan pembangun perekonomian yang dikuasai dan mampu
dikendalikan oleh rakyat.
Sistem Ekonomi Indonesia Pasca Reformasi
Pemerintah
mengklaim SE yang dipakai adalah Sistem Ekonomi Kerakyatan
Realita:
Sistem Ekonomi Campuran yang cenderung Kapitalis, sehingga adanya dualisme
ekonomi.
Dualisme
Ekonomi, mnrt JH Boeke: adanya keadaan yang amat berbeda dalam suatu masyarakat
yang berkembang secara berdampingan.
Penyebab
Perbedaan
taraf pengembangan teknologi.
Perbedaan
konsep nilai, ideologi dan sosial budaya yang mempengaruhi sistem ekonomi.
Solusi Pemecahan:
Kebijakan yang diambil adalah kebijakan afirmatif
(berpihak kepada inferior.
PENDAPATAN
NASIONAL, DAN STRUKTUR EKONOMI
SEMESTER
GASAL 2012
Pendapatan Nasional
¡ Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah
tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi
dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
Sejarah
¡ Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan
oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional
negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan
anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlhan biaya hidup (konsumsi)
selama setahun.
¡ Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para
ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi
bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut
mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk
Nasional Bruto (Gross National Product, GNP).
Produk Domestik Bruto (GDP)
¡ Produk domestik bruto (Gross Domestic Product)
merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang
bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum
diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP
dianggap bersifat bruto/kotor.
Produk Nasional Bruto (GNP)
¡ Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri,
tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di
wilayah negara tersebut.
Produk Nasional Neto (NNP)
¡ Produk Nasional Neto (Net National Product)
adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula
disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan
bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat
taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan
meskipun relatif kecil.
Pendapatan Nasional Neto (NNI)
¡ Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)
adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari
NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah
pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan,
pajak hadiah, dll.
Pendekatan Penghitungan PN
a.
Pendekatan
pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan
laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan
kepada perusahaan
b.
Pendekatan
produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu
negara dari bidang industri, agraris, jasa, dan niaga selama satu periode
tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa
dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
Manfaat
1. Untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
- Untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode.
- Untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian atau negara jasa.
4. Untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor
perekomian terhadap pendapatan nasional
Faktor yang memengaruhi
1. Permintaan
dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan
terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat
adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh
sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat
menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
¡ Konsumsi
dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa
dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun),
sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak
dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat
erat hubungannya.
¡ Investasi
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga
produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi
digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Pengeluaran untuk
investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Struktur Ekonomi Indonesia
¡ Dapat ditinjau dari 4 sudut:
- Tinjaun makro sektoral
- Tinjauan keruangan
- Tinjauan penyelenggaraan kenegeraan
- Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan
Tinjauan makro-sektoral
¡ Struktur ekonomi dilihat sektor apa yang menjadi tulang punggung perekonomian negara
yang bersangkutan.
¡ Hingga tahun 1990, Indonesia masih termasuk negara
agraris. Sumbangan pertanian (46%)
¡ Setelah tahun 1990 – sekarang. Sumbangan industri
21,1%, pertanian 17,6%.
¡ Tahun 2009, sumbangan sektor industri -+ 35%.
¡ Namun bila dilihat dari sektor yang menyumbang
kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja.
¡ Sehingga jika dilihat dari tinjauan makro-sektoral,
perekonomian Indonesia berstruktur dualisme yaitu antara negara industri dan agraris.
Tinjauan Keruangan
¡ Perekonomian dapat berstruktur kedesaan/tradisional
atau berstruktur kekotaan/modern.
¡ Terjadi pergeseran dari bercorak pedesaan ke corak
perkotaan.
¡ Indikator: Kemajuan dikota lebih cepat dibandingkan
didesa dan jumlah penduduk yang tinggal didesa menurun sementara diperkotaan
meningkat pesat.
PRODUKSI,
DISTRIBUSI DAN KONSUMSI
SEMESTER
GASAL 2012
Produksi
• Setiap tindakan yang ditujukan untuk menciptakan
atau menambah “nilai” guna suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
• “Nilai”: kemampuan dari barang dan jasa dalam
memenuhi kebutuhan manusia.
Nilai Barang dan Jasa
• Nilai penggunaan subjektif: kesanggupan barang dan
jasa untuk memuaskan kebutuhan manusia.
• Nilai penggunaan objektif: arti yang diberikan
seseorang kepada suatu barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhannya.
Tindakan menambah nilai guna
• Mengubah bentuk barang menjadi barang baru (form
utility).
• Memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat
lain.
• Mengatur waktu penggunaan
• Menciptakan suatu jasa.
Faktor Produksi
• Land (tanah)
• Capital (modal)
• Labour (tenaga kerja)
• Entrepreneurial ability (kewirausahaan) (Ronald Moore, 1999)
Fungsi Produksi
Q = f (L,C,R,S)
Q = tingkat produksi yang
dihasilkan
L = tenaga kerja
C = jumlah modal
R = kekayaan alam
S = Kewirausahaan
• The Law of deminishing return (hukum hasil yang semakin berkurang)
• Bila salah satu input ditambah penggunaannya
sementara faktor input yang lain tetap maka tambahan output yang semula naik,
pada suatu tingkat tertentu tambahan output akan semakin berkurang.
Distribusi
• Sebuah proses penyaluran barang dan jasa dari
produsen ke konsumen
• Lembaga2 distribusi:
- Grosir (wholesaler)
- Agen
- Retailer (pengecer)
Konsumsi
• Suatu tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya
Perilaku Konsumen
• Bagaimana seseorang konsumen memutuskan berapa
jumlah barang dan jasa yang akan dibeli.
• Dugaan : sebagai dasar pembahasan perilaku konsumen:
- Pendapatan konsumen
- Jumlah barang dan jasa terbatas
- Setiap konsumen mempunyai preferensi kebutuhan dengan baik
- Konsumen dapat berperilaku rasional
- Selera konsumen tetap.
Pendekatan: Mengapa konsumen menggunakan
hukum penawaran dan permintaan
• Pendekatan Marginal Utility (pendekatan kardinal)
• Pendekatan Indifference Curve (pendekatan ordinal)
Marginal Utility
• Kepuasan konsumen dapat diukur (dalam angka-angka)
• Satuan ukuran kepuasan dinyatakan dengan utility
(nilai guna)
• Nilai guna: total utility dan marginal utility.
• Total utility: jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh
dari mengkonsumsi sejumlah barang.
• Marginal utility: pertambahan/pengurangan kepuasan
akibat penambahan satu unit barang tertentu.
Indifference Curve
• Model yang tidak memerlukan anggapan bahwa kepuasan
konsumen bisa diukur
• Sebuah kurve yang menunjukan kombinasi konsumsi dua
jenis barang untuk memperoleh tingkat kepuasan yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar