Minggu, 16 Desember 2012

Pendidikan Pancasila


Pendidikan Pancasila
Semester 1 Sebelum Sisipan
Oleh Bapak. Moh. Imron

Filsafat = pemikiran adalah ilmu yang mempelajari berfikir secara mendalam.
Tuhan=)mencipta : sesuatu yang ada, kekal, abadi.
cinta atau love unsurnya rela berkorban, menerima apa adanya, dan bertanggungjawab.
"jika mendefinisikan sesuatu maka cari dulu unsur dan komponen"
Filsafat berasal dari bahasa yunani terdiri dari 2 kata yaitu philien artinya mencintai dan sophos artinya kebijakan atau kebijaksanaan (Tunggal) dan jamak/pluralnya philosartinya menyukai atau mencintai dan sophia artinya bijakasana atau ilmu.
Secara filsafat arti bijaksana memiliki makna "sana" yang merujuk ke orang lain berarti orang yang memperhatikan dan peduli terhadap orang lain.
Bijaksini memiliki makna "sini" yang merujuk ke diri sendiri berarti orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri.
Epistimologi
-Gramatikal/ilmu
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari hakikat sesuatu yang paling dalam dari sesuatu gejala atau kejadian. misal : banyak gunung meletus, banjir.
Ciri-ciri yang melekat pada berfikir filsafat :
1. Kritis : mempertanyakan segala sesuatu secara mendalam.
2. Bersifat konseptual : berdasarkan dasar-dasar yang kuat (konsep).
3. Koheren (runtu/tertata).
4. Rasional : rasio/pikir berfikir masuk akal, logis (command shine/akal sehat).
5. Menyeluruh/ Komperehensif : meliputi seluruh unsur yang terkandung dalam kejadian/fakta.

Cabang-cabang ilmu filsafat 
Ilmu filsafat dapat digolongkan menjadi beberapa cabang :
1. Metafisika
    Ilmu filsafat yang membahas tentang hakikat sesuatu yang tidak nyata dari sesuatu yang nyata.
    Meta : tidak nampak
    Physica : nyata
    Metafisika dua yaitu :
     a. Ontologis : membahas sesuatu yang nyata berbentuk benda. misalnya kursi hakikatnya kayu, tempat      duduk.
      b. Kosmologis : membahas sesuatu dibalik alam semesta. misalnya gunung, pohon, Tuhan, dewa, manusia (hakikatnya memiliki akal, pikiran, nafsu).
2. Metodologi
    Berbicara tentang kaidah-kaidah ilmiah dari suatu ilmu. misalnya bagaimana syarat itu disebut sebagai ilmu, ada objek, sistematis, dan ada materi yang dibahas.
3. Logika
    Ilmu untuk menarik kesimpulan dengan benar atau ilmu yang digunakan untuk berfikir secara rasional yang bisa diterima akal sehat (command shine).
4. Etika
    Ilmu filsafat yang membahas baik-buruk sesuatu.
    Baik-buruk (etika) ukurannya budaya.
    Benar-salah (logika) ukurannya aturan.
5. Estetika/Estitika
    Ilmu filsafat yang membahas keindahan, untuk ilmu yang bersifat kesenian.

Aliran Metafisika :
1. Monothisme
    Sesuatu yang ada di dunia ini pada hakikatnya hanya satu, yang lain hanya sebagai penjelmaanyang satu tersebut. Tokohnya Thales dari Yunani (625-545 SM) hakikatnya hanya satu yang ada di dunia ini yaitu air. misalnya orang yang meninggal dilempar kesungai, laut dan Anaximisme (525-528 SM) bahwa yang ada di dunia hakikatnya hanya satu yaitu udara. misalnya orang meninggal lalu dibakar.
2. Dualisme
    Sesuatu yang ada di dunia pada hakikatnya berpasangan atau hanya dua. misalnya laki-laki dan perempuan, siang dan malam, baik dan buruk. Tokohnya Plato (428-328 SM) didunia itu hanya ada dua yaitu dunia indera (sifatnya fisik) dan dunia intelek (gagasan pikiran, sifatnya tidak berwujud). dan Leibniz bahwa di dunia hanya ada dua yaitu dunia yang sesungguhnya/nyata/fakta dan dunia yang mungkin/tidak nyata/belum menjadi fakta.
3. Pluralisme
    Sesuatu yang ada di dunia pada hakikatnya banyak/plural. Tokohnya Empedokies (490-430 SM) hakikat yang ada di dunia ada 4 unsur : udara, air, api, dan tanah.

Pendekatan Filsafat Dalam Pancasila
Pengertian Pancasila
dari bahasa Sansekerta Panca berarti lima dan Syila berarti dasar/pedoman
jadi pancasila adalah lima dasar/pedoman berbangsa dan bernegara.
Sebelumnya pancasila digunakan dalam agama Budha dalam kitab tripitaka namun ada perbedaan arti, makna, dan isi.
Dalam tripitaka ada 5 larangan Pancasyila :
a. jangan mencabut nyawa dari sesuatu yang hidup tanpa hak (manusia, hewan, dan tumbuhan)
b. jangan mengambil barang milik orang lain yang bukan haknya
c. jangan berzina
d. jangan berkata palsu, bohong
e. jangan meminum minum-minuman yang menghilangkan fikiran

Sejarah munculnya pancasila
perta dicetuskan/dikemukakan oleh Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945. Namun sebelumnya, sebenarnya Dr. Moh. Yamin yang mengemukakan terlebih dahuluyaitu pada tanggal 29 mei 1945.
Perbedaan Ir. soekarno dan Moh. Yamin :
Moh Yamin tanggal 29 Mei 1945
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Posisi nomor 1 sama alasannya dalam masa penjajahan, mereka butuh semangat kebangsaan untuk meraih kemerdekaan. Sehingga pemikir merasa ingin kebangsaan menjadi tolak ukur pertama.
Sebenarnya sama isinya, tetapi yang membedakan urutan dan bahasanya.
Lalu pendapat Ir. Soekarno dan Moh. Yamin diramu oleh panitia sembilan.

Sejarah Kelahiran Pancasila
lahirnya pancasila diawali oleh BPUPKI (lembaga organisasi yang dibentuk atas keinginan Jepang). jepang ingin membohongi Indonesia. Tanggal 8 Nagasaki dan tanggal 9 Hiroshima di bom oleh Amerika. jepang terjepit dan memanfaatkan indonesia. pada saat itu jepang sudah lumpuh di bom oleh amerika.
BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat, setelah terbentuk BPUPKI kemudian PPKI dibentuk yang diketuai oleh Ir. Soekarno. PPKI membentuk panitia sembilan yang juga diketuai oleh IR. Soekarno. Ini yang menurunkan pancasila dengan 5 azas yang dikenal kita sekarang. Pada sila pertama awalnya diterapkan dalam sidang PPKI namun ada yang keberatan karena agama tidak hanya islam dan akhirnya diganti demi persatuan NKRI.
Bali, NTT, dan Papua merupakan daerah yang mayoritas non muslim. dari panitia sembilan yang non muslim adalah AA Maramis yang beragama Katolik.
BPUPKI bertugas mencari masalah dan merumuskannya dan PPKI bertugas untuk memecahkan masalah dan menetapkan pancasila.

Ada 4 alasan pancasila dijadikan sebagai ilmu/dasar negara ilmiah oleh Notonegoro :
1. Asal mula bahan (causa materialis)
   Asal mula bahan pancasila : nilai-nilai/norma-norma/budaya/adat-istiadat yang telah lama dipraktekkan atau dijalankan oleh bangsa indonesia. misalnya sila pertama, sejak dulu masyarakat indonesia sudah mengenal berbagai kepercayaan, kekuatan alam/gaib, animisme, dinamisme. sila kedua : hukum adat yang jauh sebelum pancasila ada, sudah diterapkan masyarakat. sila ketiga : gotong royong. sila keempat : rembug desa. sila kelima : lumbung desa.
2. Asal mula bentuk (causa formalis)
    Bentuk pancasila yang telah dirumuskan oleh PPKI.
3. Asal mula/penyebab karya (causa effisien)
    Pancasila yang ditetapkan PPKI pada sidang pertama tanggal 18 Agustus 1945.
4. Asal mula tujuan (causa finalis)
    Tujuan dibentuknya pancasila yaitu sebagai dasar/pedoman/landasan negara indonesia.

Senin, 08 Oktober 2012

Pengantar Sosiologi Pertemuan 1-4


Pengantar Sosiologi
Semester 1
Oleh Dr. Rawuh Edy Yuwono
Sosiologi :
·         Tingkah laku
·         Masyarakat
·         Interaksi/hubungan
·         Manusia
Sosiologi : ilmu yang berbicara tentang kawan/masyarakat.
Sosiologi ==) socius : kawan dan logos : kata, berbicara ilmu.
Menurut Macionis (1996:2), sosiologi adalah ilmu/kajian yang mempelajari aktivitas social masyarakat/manusia.
Aktivitas = tindakan = aksi/action =tingkah laku/perilaku.
Kebiasaan : muncul karena ada aturan.
Norma/aturan datangnya dari luar (eksternal), sedangkan kesadaran datangnya dari diri manusia itu sendiri (internal).
Sanksi social dapat berupa : cemooh, ejekan, dan kucilan.
Aturan formal ==) sanksi hokum misalnya : denda, penjara.
·         Pattern of Action (pola tindakan)
Tingkah laku manusia sebagai hasil proses belajar. Misalnya : kita makan dengan menggunakan tangan kanan.
·         Pattern of Behavior (pola kelakuan)
Tingkah laku yang membabi buta tanpa ditentukan akal dan jiwa. Misalnya : Orang yang gila, orang yang sedang mabuk.
Pengenalan Manusia (Utuh)
1.      Sebagai individu
2.      Sebagai anggota keluarga (kelompok)
3.      Sebagai anggota masyarakat
Sebagai Individu
Individuum : yang tak terbagi
Pada konteks social merupakan sebutan yang dipakai untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas sebagai manusia perseorangan.
Individu sebagai actor yang memiliki kebebasan, ada aturan main dan bertanggungjawab.
Gregariousness merupakan naluri manusia untuk senantiasa hidup bersama.
Awal Permulaan
Sosiologi sebuah disiplin ilmu muncul pada abad XIX. Mula-mula di Perancis, kemudian di Jerman dan Amerika.
Perancis ==) terjadi revolusi perancis pada abad XIX, pada saat itu terjadi perebutan penjara bastille, Raja Louis yang dictator.
Nama sosiologi diperkenalkan oleh Auguste Comte (1798-1857), dia juga ahli filsafat namun lebih focus ke gerakan-gerakan social.
Ada suatu kasus, terjadi perseteruan antara A dengan B, lalu B melapor kepada C, B memberitahu tentang kejadian itu pada C, lalu tanpa berfikir C membunuh A. Namun sebetulnya masalah A dan B bisa diselesaikan dengan cara yang tidak anarkis seperti yang dilakukan oleh C. Bisa diambil kesimpulan dari kasus tersebut, itu terjadi karena :
1.      Solidaritas
2.      Jatidiri
3.      Individu
4.      Lingkungan
Auguste Comte (1798-1857) adalah seorang ahli filsafat penting yang menemukan aliran filsafat yang disebut Positivisme.
Observasi ==) realistis, riil/nyata, rasional, bisa dirumuskan, hukum alam, terukur/kuantifikasi.
Positivisme dengan menggunakan observasi.
Tujuan utama sociology : menemukan hokum-hukum keteraturan social yang terus terjaga sebagai tatanan social.
Ilmu social : a. kuantitatif
                                                           campuran
                     b. kualitatif

Tahap perkembangan masyarakat :
1.      Perkembangan masyarakat ditentukan oleh cara berfikir yang dominan ditengah masyarakatnya (masyarakat dinamis dilihat dari dari cara berfikir).
2.      Watak struktur social bergantung pada gaya epistimologinya atau pandangan hidup (world view), cara mengenal, dan menjelaskan gejala yang ada disekitarnya.

a.       Tahap Teologis
Suatu tahap, bahwa masyarakat yang mengandaikan bahwa semua gejala dihasilkan oleh tindakan langsung dari sesuatu yang bersifat supernatural (bersifat gaib). Misalnya, Tuhan, bencana alam, gelombang air laut.
b.      Tahap Metafisik
Yaitu ketika akal budi mengandaikan bahwa penyebab itu semua bukan oleh hal supernatural melainkan oleh kekuatan abstrak yang dipersonifikasikan (diperlakukan seperti sosok yang betul nyata/seseorang). Misalnya nyi roro kidul.
c.       Tahap Positif/Rasional
Yaitu ketika akal budi memusatkan perhatiannya pada hokum hubungan sebab akibat yang lebih rasional.
Subject matter/yang diteliti sosiologi :
1.      Statics dimension
Struktur yang stabil yang sama dari satu waktu dari periode tertentu, tidak berubah. Misalnya struktur social, status social yang stabil.
2.      Dynamic dimension
Yang memiliki kekuatan perubahan, lebih mudah berubah. Misalnya konflik, peran social (social role).
Metodologi
a.       Menghendaki penerapan metodologi natural science ke dalam ilmu social.
b.      Implikasi metodologis : penelitian survey (kuantitatif).
c.       Analisis mikrososiologis hanya akan menghasilkan keterangan probabilistic (probabilistic explanation).
Akar paradigm penelitian kemasyarakatan :
Kuantitatif : Auguste Comte, Emile Durkheim ==) positivistic-naturalistik.
Kualitatif : Max Weber, Wilhem Dilthey ==) humanistic-kulturalistik.

Interaksi social : bagian dari proses social
Proses social :
·         Suatu gejala social yang muncul karena penyesuaian individu terhadap kelompok.
·         Gejala akan terus berlangsung selama kelompok memiliki nilai bagi individu.
·         Bentuk proses social antara lain adalah interaksi social.
Interaksi social :
·         Hubungan antar manusia.
·         Merupakan proses saling mempengaruhi.
Misalnya : ada dua individu

               
            Ego                                    alter ego
           
                       Super ego / saling mempengaruhi, masyarakat membingkai kesepakatan bersama misalnya :kalau setuju maka mengangguk, jika menolak, menggeleng, namun ini contohnya bersifat tidak universal
Keterangan :
Ego : kita sendiri sebagai individu
Alter ego : partner kita dalam interaksi, misalnya teman, ayah, ibu                           


·         Bersifat dinamis.
Syarat interaksi social :
1.      Kontak social : -langsung : tatp muka
                         -tidak langsung : melalui telp, sms, media
2.   Komunikasi : orang member tafsiran pada perilaku orang lain, bisa dengan verbal   (ucapan dari mulut), dan non verbal (bahasa isyarat, simbol). 
Tingkah laku :
a.       Persepsi individu (ego) tentang bagaimana ia memandang orang lain.
b.      Persepsi tentang bagaimana penilaian orang lain (alter ego) terhadap individu
==) memiliki persepsi yang sama antara individu yang satu dengan yang lain.
c.       Perasaan-perasaan yang muncul tentang penilaian-penilaian tersebut yang kemudian melahirkan tindakan.
Pengaruh kekuatan social
Kontak social                                                                              1. Kerja sama
                                                                                                    2. Pertentangan
·         Reaksi jawaban
·         Timbale-balik
 


Komunikasi

                                                     Modifikasi tingkah laku
Bentuk interaksi social (Gillin dan Gillin) :
1.      Proses asosiatif
a.       Akomodasi
b.      Asimilasi
c.       Akulturasi
2.      Proses disasosiatif
a.       Persaingan
b.      Pertentangan
c.       Konflik

a.       Akomodasi
·         Suatu bentuk proses social yang bersifat asosiatif dengan usaha tertentu.
·         Mengurangi pertentangan.
·         Mengusahakan kerjasama.
·         Melakukan peleburan.

b.      Asimilasi
·         Suatu bentuk proses social dengan mengembangkan sikap yang sama untuk mencapai kesatuan ==) menyatu.
·         Dua budaya yang berbeda.
·         Berinteraksi intensif dengan waktu lama.
·         Masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri. Misalnya bahasa Indonesia terdiri dari : bahasa papua, Madura, melayu, jawa, sunda, dsb.
c.       Akulturasi
·         Suatu bentuk proses social dengan penyerapan unsure budaya asing/luar.
·         Tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian sendiri.
d.      Persaingan
Suatu bentuk proses social yang bersifat disasosiatif, manakala individu/kelompok saling bersaing mengejar kepentingan masing-masing.
e.       Pertentangan
Suatu bentuk proses social yang bersifat disasosiatif dengan sifat lebih tersembunyi.
f.       Konflik
·         Suatu bentuk proses social yang bersifat disasosiatif, ketika individu/kelompok saling bersaing dan cenderung menggunakan kekerasan. Misalnya : Konflik Maluku, konflik timur tengah.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Mentoring Klasikal


Tema : Integrasi Al-Qur’an dan IPTEK
Al-Qur’an : Kalamullah ==) dari Allah SWT
Kewajiban umat muslim terhadap Al-Qur’an :
1.      Membaca dengan benar sesuai tajwid
2.      Menghayati Al-Qur’an
3.      Mengetahui maknanya
4.      Mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
5.      Mengkaji dan menelitinya
Ingat “ILMU, HIKMAH, SOLUSI, DZIKRULLAH”
Jadilah hamba Allah yang selalu beristiqomah dalam hal :
1.      Jaga wudhu
Karena Allah menyukai hamba-hambaNya yang bersuci.
2.      Bawa Al-Qur’an
Kemanapun, dimanapun, bawalah Al-Qur’an.
3.      Baca Al-Qur’an
Perbanyaklah tilawah, karena akan membuat kita terasa nyaman, tenteram, tenang.
4.      Berpuasa sunnah (puasa senin-kamis, puasa daud)
Dengan berpuasa, kita menjadi semakin sehat, tidak mudah terserang penyakit. Dan dengan berpuasa akan melatih kesabaran.
5.      Jalankan Qiyamul Lail (tahajjud, hajat)
Jadilah pembeda diantara yang lain. Dalam shalat malam perbanyaklah beristighfar.
Ingat : kerjakanlah shalat Qobliah shubuh karena pahalanya seluas langit dan berbanyaklah shalat berjama’ah.